Presiden SBY
mengunjungi situs Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat, Selasa (25/2) siang.
TRIBUNNEWS.COM,
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui akun twitter
pribadinya @SBYudhoyono, telah mengunggah pendapatnya mengenai situs Gunung
Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Menurut
Presiden SBY, situs Gunung Padang ini diduga merupakan bangunan prasejarah
"terbesar" di dunia. “Secara ilmiah, bukan klenik, didapat gambaran
tentang misteri situs tersebut,” kata Presiden SBY melalui akun twitter pribadinya
@SBYudhoyono, seperti dilansir Tribunnews dari laman khusus Setkab.
Presiden
SBY mengatakan, sejak 2011, ia telah mendapatkan laporan tentang penelitian
situs Gunung Padang ini oleh para peneliti dan pakar unggulan Indonesia. Ia
meminta agar penelitian ini perlu dituntaskan untuk menguak sejarah masa silam.
Dikatakan
oleh Presiden SBY, hasil penelitian selama ini menggambarkan, diduga usia situs
Gunung Padang ini amat tua, lebih tua dari piramida Mesir, dan besarnya 9 kali Candi
Borobudur.
“Jika
semua perkiraan ini benar, perlu dilakukan pemugaran situs tersebut,
sebagaimana pemugaran Candi Borobudur dulu,” tutur SBY.
Pemerintah,
lanjut Presiden SBY, baik pusat maupun Jabar, perlu memberikan dukungan
terhadap penelitian, dan insya Allah pemugaran situs budaya Gunung.Padang ini.
“Jika
pemugaran telah dilakukan dan misteri "kebesaran" Indonesia masa
silam dihadirkan, situs ini akan jadi obyek wisata dan penelitian dunia,” tulis
Presiden SBY melalui akun twitter pribadinya @SBYudhoyono
yang diunggahnya beberapa saat lalu.
Diakui
Kepala Negara, selalu ada pro dan kontra terhadap penelitian situs Gunung
Padang. Namun Kepala Negara mengajak semua pihak untuk memberikan ruang dan
dukungan pada para peneiliti yang dengan gigih dan kerja keras ingin menyumbang
sesuatu untuk negerinya.
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendatangi situs purba Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Setelah melihat langsung hasil penelitian tim terpadu, SBY berjanji segera membuat Keppres dan cetak biru riset tersebut.
Kunjungan SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono digelar, Selasa (25/2) lalu. SBY naik kereta Pangrango jurusan Bogor-Sukabumi-Cianjur. Turut serta dalam rombongan, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menkop UKM Syarif Hasan, Menteri PU Djoko Kirmanto, dan Wamendikbud Windu Nurjatin. Hadir juga Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, dan Kapolda Jabar Irjen M Iriawan.
Saat menyaksikan langsung situs tersebut, SBY menegaskan tentang pentingnya sebuah kebijakan untuk menuntaskan penelitian Gunung Padang secara tuntas. SBY memberi instruksi soal pengorganisasian, penetapan area penelitian dan pemugaran, pembagian tugas dan tanggung jawab, anggaran dan logistik yang diperlukan, proteksi atau pengamanan ketika penelitian atau pemugaran dilaksanakan.
"Ini menjadi suatu operasi tersendiri, dan ini harus kita tuangkan nanti dalam keputusan dan peraturan Presiden yang tentu juga memberikan peran, wewenang, dan tanggung jawab kepada Pemerintah Daerah Jawa Barat untuk juga berkontribusi sehingga penelitian akan dilaksanakan secara paripurna," kata SBY seperti dilansir situs setkab.go.id dan presidenri.go.id.
SBY yakin situs purba Gunung Padang itu akan menjadi salah satu ikon sejarah, heritage, dan wisata. Karena itu, SBY meminta kepada menteri terkait, Gubernur Jawa Barat, Bupati Cianjur, jajaran Kepolisian dan TNI, dan tentunya tim peneliti untuk segera duduk bersama sehingga bisa ditetapkan rencana aksi yang definitif dan akan dituangkan nanti dalam suatu kebijakan nasional yang dijalankan bersama.
Mengenai besarnya perhatian peneliti mancanegara terhadap situs purba Gunung Purna, Presiden SBY mengakui karena hal ini adalah luar biasa untuk mereka. Untuk itu, Presiden SBY mengingatkan perlunya kita memiliki terlebih dahulu rencana, kebijakan, dan konsep, yang tertuang dalam blue print, road map, dan rencana aksi.
"The sooner the better. Sudah lama ini diketahui publik, mereka ini melihat hasil akhir dari penelitian dan Insya Allah pemugaran nanti. Oleh karena itu, saya ingin jangan business as usual, harus ada percepatan-percepatan tentu tidak menghilangkan kehati-hatian," tuturnya.
Terhadap prakarsa, niat baik, dan kerja keras yang dilakukan Tim Terpadu Riset Mandiri (TPRM) Situs Megalith Gunung Padang selama ini, SBY atas nama negara, pemerintah, dan pribadi mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Yang dilakukan tim tersebut semata ingin menemukan kebenaran sejarah.
Menurut Presiden, penggalian situs Gunung Padang akan menjadi ikon sejarah warisan dan wisata, sekaligus menghormati leluhur. "Kita tentu memohon perlindungan dan bimbingan Allah SWT. Kita lakukan kerja keras dan ikhtiar agar niat baik kita ini berhasil dengan baik," Presiden SBY menambahkan.
0 komentar:
Posting Komentar